Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk membangun Jakarta sebagai kota berkelanjutan menuju ekonomi hijau dengan mempromosikan model ekonomi yang ramah lingkungan bersama seluruh pihak terkait.
Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko, saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28 di Halaman Grha Ali Sadikin, Balai Kota Jakarta, pada hari Kamis.
“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk memperkuat tanggung jawab dan kesadaran para Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam membangun kota yang berkelanjutan. Diperlukan komitmen untuk bijaksana dalam mengelola sumber daya alam,” kata Sigit.
Sigit menyampaikan bahwa tema peringatan Hari Otonomi Daerah tahun ini adalah “Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan yang Sehat”. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dalam mengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup, termasuk dalam mempromosikan model ekonomi yang ramah lingkungan.
Saat membacakan sambutan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Sigit menyebutkan bahwa perjalanan kebijakan otonomi daerah selama lebih dari seperempat abad merupakan momentum yang tepat bagi semua pihak untuk memaknai kembali arti filosofi dan tujuan dari otonomi daerah.
Otonomi daerah juga dibentuk untuk mencapai dua tujuan utama, yaitu kesejahteraan dan demokrasi. Desentralisasi diarahkan untuk memberikan pelayanan publik bagi masyarakat secara efektif, efisien, dan ekonomis.
“Dengan inovasi kebijakan pemerintah yang menekankan pada kekhasan daerah serta pemanfaatan sumber daya alam yang bijak dan berkelanjutan,” ujar Sigit.
Dari segi tujuan demokrasi, kebijakan desentralisasi menjadi instrumen pendidikan politik di tingkat lokal yang mempercepat terwujudnya masyarakat madani.
Proses demokrasi di tingkat lokal melalui pemilihan perwakilan daerah secara langsung, penyusunan peraturan daerah tentang APBD, sampai perencanaan pembangunan daerah yang melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif akan menumbuhkan komitmen toleransi dan kerja sama solidaritas.
Penguatan partisipasi masyarakat yang bertanggung jawab dan tidak anarkis diharapkan dapat menciptakan daerah yang ramah investasi dan mendorong percepatan perbaikan kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Semua upaya tersebut diharapkan dapat berjalan sesuai dengan tema peringatan Hari Otonomi Daerah tahun ini sehingga menciptakan masa depan berkelanjutan bagi generasi mendatang.