Pada tanggal 19 Juni 2025, Forum Global Cervical Cancer Elimination ke-2 resmi ditutup di Bali dengan komitmen global yang diperbarui untuk mengeliminasi kanker serviks. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, organisasi kesehatan dunia, dan negara-negara mitra. Tujuan dari forum ini adalah untuk meningkatkan kemajuan dalam mengurangi angka kematian akibat kanker serviks dan mendukung pencapaian target WHO terkait vaksinasi HPV, skrining, dan pengobatan kanker serviks.
Forum ini juga melibatkan para tokoh kesehatan global yang memberikan dukungan dan komitmen terhadap eliminasi kanker serviks, serta menghasilkan serangkaian komitmen dari negara-negara, donor, dan mitra. Salah satu poin penting dari forum ini adalah penandatanganan Deklarasi Bali untuk Menguatkan Komitmen Pemberantasan Kanker Serviks, yang menegaskan pentingnya akses yang adil terhadap vaksinasi HPV, skrining, dan pengobatan.
Selain itu, Indonesia juga memperkuat komitmennya terhadap pencegahan, skrining, dan pengobatan kanker serviks sesuai dengan Rencana Aksi Nasional Pengendalian Kanker 2025–2034. Indonesia akan beralih ke jadwal vaksin HPV dosis tunggal, memperluas skrining melalui pengujian DNA HPV berkinerja tinggi, serta meningkatkan akses untuk pengobatan.
Sebagai bagian dari kegiatan terkait forum, Kementerian Kesehatan RI bersama Women’s Health and Economic Empowerment Network (WHEN) dan Elimination Partnership in the Indo-Pacific for Cervical Cancer (EPICC) menyelenggarakan acara bertajuk “Merancang Mekanisme Pembiayaan dan Pengadaan Berkelanjutan untuk Kesehatan Perempuan.” Pertemuan ini membahas strategi pembiayaan berkelanjutan untuk mendukung eliminasi kanker serviks.
Para pemimpin dunia menekankan bahwa eliminasi kanker serviks dapat dicapai melalui investasi yang berkelanjutan, aksi yang terkoordinasi, dan kemitraan yang inklusif. Forum ini diharapkan akan mendorong tindakan konkret dan segera demi mencapai visi dunia yang bebas dari kanker serviks.
