15.8 C
New York

Solusi Kekurangan Dokter Spesialis Paru di Indonesia

Published:

Pemerintah memperkuat program fellowship tuberkulosis (TBC) dan infeksi mikobakterium sebagai langkah untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis paru di Indonesia. Program ini sebagai upaya untuk mendistribusikan tenaga ahli dalam penanganan TBC, yang masih menjadi masalah serius di tingkat nasional maupun global. Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dante Saksono Harbuwono menegaskan bahwa penanganan TBC merupakan prioritas Presiden yang harus diselesaikan dengan menurunkan angka tuberkulosis hingga 50 persen. TBC masih menjadi penyebab jutaan kematian setiap tahun, terutama pada kelompok usia produktif, serta memberikan beban besar terhadap ekonomi nasional. Untuk itu, pemerintah menetapkan penanggulangan TBC sebagai prioritas nasional lintas sektor, termasuk dari dunia pendidikan, praktisi kesehatan, hingga peran masyarakat dan LSM. Program fellowship dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan profesionalisme dokter dalam penanganan TBC, terutama di daerah. RS Persahabatan mendukung program ini, dengan memiliki laboratorium mikrobiologi standar dan poliklinik terpadu untuk TBC dan non-TBC. Program fellowship juga didukung oleh Kolegium Mikrobiologi Klinik dan Konsil Kesehatan Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk mengisi kekosongan dokter spesialis paru dan meningkatkan kompetensi dalam bidang mikrobiologi klinik. Program fellowship TBC diintegrasikan dalam strategi nasional eliminasi TBC 2030, dengan tujuan untuk mengembangkan SDM berbasis kebutuhan nasional. Sinergi antar institusi dianggap kunci keberhasilan dalam pembangunan kesehatan berbasis SDM yang kokoh dan berkelanjutan.

Source link

Related articles

Recent articles