6.1 C
New York

Finish Strong, Ibu Ida Gunadi Sadikin Serukan Eliminasi Kanker Leher Rahim 2030 – Sehat Negeriku

Published:

Jakarta, 10 November 2024

Ibu Ida Gunadi Sadikin melintasi garis finis dalam acara “Ngobrolin HPV 5K Fun Run” di Senayan Park, Jakarta, Minggu (10/10) pagi. Kehadiran Ibu Ida dalam kegiatan ini bukan sekadar simbol, tetapi juga merupakan bentuk apresiasi dan komitmen terhadap upaya pencegahan dan eliminasi kanker leher rahim di Indonesia.

Dalam sambutannya, Ibu Ida menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, mitra swasta, dan masyarakat untuk bersama-sama mencapai target eliminasi kanker leher rahim pada 2030. “Kita harus bergerak bersama. Eliminasi kanker leher rahim membutuhkan peran aktif semua pihak, baik dalam meningkatkan kesadaran maupun dalam mendorong partisipasi masyarakat,” ujar Ibu Ida dengan penuh semangat.

Kanker leher rahim merupakan salah satu jenis kanker paling mematikan di dunia, menduduki peringkat keempat dalam jumlah kasus global dan angka kematian. Di Indonesia, kanker ini mempengaruhi puluhan ribu perempuan setiap tahun, dengan lebih dari setengah kasus berujung pada kematian.

“Kanker serviks merupakan penyakit kanker nomor dua terbanyak setelah kanker payudara. Dan 70% kasus yg ditemukan berakhri kematian karena sudah ditemukan dalam stadium lanjut, sehingga penting sekali dilakukan deteksi dini” ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid

Pemerintah telah merespons masalah ini dengan menyusun Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim 2023-2030, yang memuat langkah-langkah strategis seperti peningkatan layanan kesehatan, program pendidikan dan pelatihan, pengembangan tata kelola, serta kebijakan yang memungkinkan akses lebih luas pada layanan pencegahan dan penanganan kanker leher rahim. Kanker leher rahim sampai saat ini merupakan satu satunya kanker yang dapat dieliminasi.

Sebagai bagian dari pilar pertama dalam RAN tersebut, pemerintah meluncurkan program imunisasi HPV yang ditujukan bagi anak perempuan kelas 5 dan 6 sekolah dasar. Melalui program ini, diharapkan lebih banyak anak perempuan terlindungi dari risiko kanker leher rahim di masa depan.

“Imunisasi HPV menjadi salah satu langkah konkret kita dalam melindungi generasi mendatang. Harapan saya, semua orang tua menyadari pentingnya imunisasi ini dan mendukung anak-anak kita untuk mendapatkannya,” ungkap Ibu Ida.

Pada 2022, cakupan imunisasi ini mencapai 95% di 112 kabupaten/kota, dan pada 2023 telah diperluas secara nasional agar menjangkau seluruh anak perempuan di Indonesia.

Selain imunisasi, pemerintah menggalakkan skrining dini bagi perempuan berusia 30 hingga 69 tahun melalui DNA HPV Co-Testing. Pada 2023, program ini berhasil mencakup lebih dari 16.000 perempuan di DKI Jakarta dan diperluas ke seluruh provinsi pada awal 2024. Program skrining ini merupakan bagian penting dari upaya deteksi dini, yang diharapkan dapat menekan angka kejadian kanker leher rahim dan memfasilitasi intervensi dini.

Pemerintah juga mendukung layanan jejaring pengampuan kanker dengan menunjuk RS Kanker Dharmais sebagai koordinator nasional dan meluncurkan program pengampuan rumah sakit jejaring kanker yang tersebar di berbagai wilayah. Program ini bertujuan meningkatkan akses dan kualitas layanan kanker di Indonesia, serta memastikan setiap perempuan memiliki akses ke layanan deteksi dan penanganan yang tepat waktu dan berkualitas.

Mengakhiri acara, Ibu Ida mengapresiasi dukungan semua pihak dalam acara ini, mulai dari mitra penyelenggara hingga para peserta lari. Ia juga mengajak para perempuan Indonesia untuk melindungi dirinya dari kematian akibat kanker leher rahim.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada setiap orang yang hadir dan berpartisipasi hari ini. Pencegahan kanker leher rahim adalah upaya bersama, dan dukungan Anda semua sangat berarti. Mari kita lanjutkan perjuangan ini, demi Indonesia yang lebih sehat dan bebas dari kanker leher rahim,” tutupnya

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email [email protected]. (NI)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik

Aji Muhawarman, ST, MKM

Source link

Related articles

Recent articles