6.8 C
New York

Duka! Suami Pengacara dan Dokter yang Baru Menikah Meninggal Dibom Israel saat Istri Lagi Hamil Muda

Published:

Suara.com – Israel masih menolak desakan gencatan senjata dan terus menyerang Palestina meskipun menuai kecaman internasional. Mirisnya, kebanyakan korban jiwa yang timbul akibat agresi militer Israel ini adalah wanita dan anak-anak, sehingga memunculkan dugaan zionis memang ingin melakukan genosida terhadap bangsa Palestina.

Warga di Jalur Gaza yang paling terdampak serangan Israel. Bahkan banyak warga di Gaza bagian Utara yang harus mengungsi ke daerah Selatan demi berlindung dari serangan Israel.

Tidak sedikit juga warga Gaza yang meninggal dunia karena Israel sudah terlebih dahulu menyerang mereka dengan senjata mematikan. Misalnya dengan menjatuhkan bom di tengah pemukiman Gaza dan membunuh banyak orang.

Termasuk di antaranya adalah pengacara Dana Al-Sakka. Padahal pengacara cantik itu baru saja menikah dengan suaminya, Dokter Tawfiq Al-Farra, pada awal tahun 2023.

Hal ini seperti diwartakan oleh akun Instagram @women4pal dan diulangi di beberapa akun seperti Twitter @zahiahx. Dana Al-Sakka terlihat berfoto dengan suaminya, Tawfiq Al-Farra, di depan sebuah bangunan tinggi.

Namun yang lebih membuat publik terenyuh, pasangan yang baru menikah itu ternyata sedang menantikan kelahiran anak pertama mereka. Nahas, rumah mereka di kawasan Gaza dibom oleh Israel dalam kurun waktu sebulan belakangan.

“Pengacara Dana Al-Sakka dan suaminya, Dokter Tawfiq Al-Farra, menikah pada awal tahun ini dan sedang menantikan anak pertama mereka. Rumah mereka di Gaza dibom oleh pesawat Israel. Dana, Tawfiq, dan janin mereka (di kandungan) meninggal syahid,” tulis akun Instagram @women4pal, dikutip pada Selasa (14/11/2023).

Kabar ini pun tampak dibanjiri dengan banyak kalimat berduka. Banyak yang mengutuk kekejaman Israel karena terus melancarkan serangan yang sudah menewaskan lebih dari sepuluh ribu jiwa, terutama ibu dan anak-anak, di Gaza.

Namun hingga kini Israel masih menolak opsi gencatan senjata tetapi setuju untuk melakukan jeda kemanusiaan di Gaza selama empat jam setiap harinya.

Related articles

Recent articles