Kunjungan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta, pada Senin (1/9/2025) menuai sorotan dari akademisi dan Analis Politik, Boni Hargens. Menurut Boni, Jenderal Listyo Sigit Prabowo merupakan simbol penting institusi Polri dalam menjaga stabilitas keamanan nasional di tengah situasi politik yang dinamis. Beliau menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat memerlukan kehadiran Jenderal Sigit untuk memastikan ketertiban dan keamanan negara.
Boni menjelaskan bahwa Kapolri, sebagai prajurit yang siap melaksanakan perintah presiden, fokus pada menjaga ketertiban dan keamanan, termasuk dalam menangani aksi massa yang mengancam Mako Brimob. Dia juga menekankan bahwa tindakan Kapolri atas perintah Presiden Prabowo serta koordinasi dengan pimpinan TNI dan BIN berhasil dalam mengendalikan situasi, sebuah prestasi yang patut diapresiasi.
Dalam konteks hak prerogatif presiden sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002, Boni berpendapat bahwa mempertahankan Jenderal Listyo Sigit sebagai Kapolri dapat menjadi strategi politik untuk menjaga kekuatan institusi keamanan dan menghindari gangguan yang bisa dimanfaatkan pihak lawan politik. Menurutnya, keputusan tersebut juga mencerminkan pendekatan hati-hati pemerintah dalam membangun pemerintahan yang bersih dan efektif, sambil menghadapi tekanan politik serta tantangan di bidang keamanan.
Boni menegaskan bahwa mempertahankan Kapolri merupakan bagian dari visi jangka panjang Prabowo untuk memperkuat negara dan memelihara kepercayaan publik secara berkelanjutan. Dengan demikian, langkah ini diharapkan dapat memungkinkan pemerintah fokus pada reformasi institusi tanpa terganggu oleh turbulensi kepemimpinan.