Ratusan demonstran di Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim), melakukan aksi yang mengekspresikan kemarahan mereka dengan mencopot plang rambu-rambu lalu lintas di sekitar jalan tersebut setelah melakukan unjuk rasa di persimpangan Jalan Otista – Jalan Otista III selama hampir 4 jam. Unjuk rasa yang didominasi oleh anak muda ini awalnya dimulai dengan merusak enam titik traffic light yang sudah hangus akibat dibakar sejak pagi hari. Namun, ketika penjagaan dari aparat kepolisian dan personel TNI mulai merosot, aksi tersebut semakin tak terkendali dan berlanjut dengan mencopot tiga plang rambu lalu lintas serta merusak kamera CCTV menggunakan galah yang dibawa oleh oknum demonstran.
Warga sekitar, seperti Suriani dan Hamdi, mengecam aksi perusakan tersebut dan menyatakan bahwa nilai perjuangan seharusnya tidak dilanggar dengan merusak fasilitas umum. Suriani menekankan bahwa seharusnya demonstran bisa melakukan unjuk rasa tanpa harus merusak barang. Hal ini juga disayangkan oleh Hamdi yang menilai aksi tersebut lebih merupakan keinginan untuk merusak daripada menuntut keadilan.
Di lain pihak, arus lalu lintas dari arah Kampung Melayu menuju persimpangan Jalan Otista-Jalan Otista III ditutup oleh demonstran, menyebabkan kendaraan roda empat terpaksa harus memutar arah. Sejak pukul 17.30 WIB hingga 21.05 WIB, ratusan demonstran masih terus berunjuk rasa di persimpangan tersebut sambil melakukan aksi membakar ban, petasan, dan menembakkan kembang api. Situasi di Jalan Otista terus memanas dan membutuhkan penanganan lebih lanjut dari pihak berwenang untuk menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar lokasi tersebut.
