Jalan TB Simatupang kembali menjadi sorotan karena kemacetan parah, disebabkan oleh sejumlah proyek infrastruktur yang berjalan bersamaan, seperti peningkatan kapasitas pipanisasi air minum oleh Perumda PAM Jaya, pembangunan instalasi pengolahan air limbah oleh Perumda PAL Jaya, galian Sistem Jaringan Utilitas Terpadu oleh Dinas Bina Marga, dan penyempitan jalan akibat off-ramp Tol JORR. Mayoritas proyek tersebut menyebabkan penyempitan lajur jalan, memicu antrean kendaraan, dan tekanan lalu lintas yang tinggi.
Proyek utama yang menjadi biang kemacetan adalah proyek pemasangan pipa air limbah oleh Perumda PAL Jaya, panjangnya sekitar 2,5 kilometer dari simpang Cilandak KKO hingga simpang RS Fatmawati. Penyempitan lalu lintas terjadi terutama pada Seksi 3 dan Seksi 5 proyek ini, yang diperkirakan baru akan rampung antara November hingga Desember 2025.
Kemacetan ini membuat banyak pengendara merasa waktu perjalanan terbuang percuma, termasuk mahasiswa yang harus melewati jalur tersebut setiap hari. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyebut proyek ini Proyek Strategis Nasional yang menambah kesulitan dalam mengatasi kemacetan. Pemerintah menyarankan rekayasa lalu lintas serta penggunaan transportasi umum sebagai langkah sementara, dengan solusi permanen menunggu keterlibatan Pemerintah Pusat setelah proyek selesai pada akhir 2025.
