16.6 C
New York

Pesan Pramoedya Ananta Toer Menggema di Acara Yayasan Paseban

Published:

Lahirnya kantor baru Yayasan Paseban menandai era baru dalam upaya pelestarian alam di Jawa Barat. Berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pejabat pemerintah hingga pegiat konservasi, berkumpul di Gedung Manggala Wanabakti untuk memperingati satu tahun perjalanan yayasan ini dalam mengemban misi konservasi berkelanjutan.

Dukungan dari pemerintah terlihat jelas melalui hadirnya Staf Khusus Menteri Kehutanan, Andi Saiful Haqdan, serta Kepala BP2SDM, Indra Exploitasia. Keterlibatan mereka menegaskan komitmen bahwa pelestarian alam tidak dapat berjalan sendirian dan membutuhkan sinergi antara masyarakat sipil dan negara. Kerja sama ini memperkuat agenda nasional yang menempatkan konservasi sebagai pilar utama pembangunan berkelanjutan.

Andy Utama, pendiri dan Ketua Pembina Yayasan Paseban, berbagi kisah tentang perjalanan yayasan sepanjang tahun. Ia menjelaskan bahwa kolaborasi dengan staf dan para ranger telah membuahkan hasil nyata berupa 17.000 pohon endemik dan lokal yang sudah ditanam di kawasan Jawa Barat. Andy menuturkan keberanian menghadapi tantangan lapangan, serta kebanggaan seluruh tim atas capaian bersama.

Langkah-langkah inovatif sangat diutamakan oleh yayasan ini. Dalam setiap program penanaman pohon, teknologi digital diintegrasikan secara penuh melalui sistem tagging dan pemetaan Google Earth. Model ini memungkinkan masyarakat luas dan tim internal melakukan pemantauan perkembangan pohon, sehingga seluruh proses menjadi transparan, terpantau, serta menjaga keberlanjutan dari tanaman yang sudah tumbuh. Andy menyoroti bahwa proses penanaman bukan sekadar rutinitas formal, melainkan melibatkan sentuhan kasih sayang dan perhatian agar tercipta ikatan antara manusia dan alam.

Tidak berhenti pada sektor tumbuhan, Yayasan Paseban juga mengembangkan penangkaran burung untuk spesies-spesies asli Jawa Barat tanpa motif komersial. Melalui pengelolaan yang sepenuhnya legal dan diakui Balai Besar KSDA, burung-burung ini akan kembali ke habitat alami di wilayah Megamendung. Upaya tersebut diyakini akan memperkuat ekosistem dan memperbanyak populasi hewan liar yang semakin langka.

Sambutan dari Andi Saiful Haq menjadi penegasan pentingnya kesadaran manusia dalam melindungi lingkungan. Mengutip karya Pramoedya Ananta Toer, ia menyampaikan pesan bahwa bencana yang datang dari manusia harus dilawan oleh manusia sendiri, sehingga perjuangan menjaga alam tidak boleh surut oleh berbagai tantangan. Pesan ini mengajak semua pihak berperan aktif mempertahankan keseimbangan lingkungan.

Di sisi lain, Wiratno, mantan Dirjen KSDAE, menggarisbawahi bahwa apa yang dilakukan Yayasan Paseban telah menjadi fondasi penting untuk biosfer di tanah Jawa Barat. Dengan hasil penanaman yang melampaui target awal serta alokasi lahan yang dikelola bersama Perum Perhutani, dampak ekologis dan sosial yang muncul akan diwariskan untuk masa depan. Hal ini menambah nilai warisan lingkungan dan budaya bagi generasi muda.

Momentum peresmian kantor sekaligus perayaan ulang tahun Yayasan Paseban menjadi simbol dari perjalanan dan komitmen menjaga alam. Melalui inovasi, legalitas, dan kolaborasi, yayasan membuktikan bahwa upaya konservasi harus dilandasi rasa cinta dan tanggung jawab kepada bumi. Setiap langkah kecil dan kontribusi yang diberikan menghasilkan perubahan nyata melestarikan alam Indonesia.

Sumber: Surga Konservasi Di Megamendung: Hutan Dan Burung Endemik Terjaga
Sumber: Megamendung Jadi Surga Konservasi: Pohon Dan Burung Endemik Dirawat Dengan Hati

Related articles

Recent articles