Catcalling merupakan bentuk pelecehan verbal yang sering dialami oleh banyak perempuan di tempat umum. Meskipun terdengar sepele bagi sebagian orang, tindakan ini sebenarnya dapat meninggalkan rasa tidak nyaman atau trauma bagi korbannya. Catcalling menciptakan ruang publik yang tidak aman dan membatasi kebebasan perempuan dalam beraktivitas. Untuk menghadapi catcalling dengan lebih percaya diri dan tetap aman, terdapat delapan cara yang dapat dilakukan.
Pertama, utamakan keselamatan diri dengan tetap tenang dan berpindah ke tempat yang ramai jika merasa tidak aman. Kedua, jangan langsung merespons pelaku karena banyak dari mereka hanya mencari perhatian atau reaksi. Ketiga, tegakkan kepala, tunjukkan sikap tegas, dan jalanlah dengan tegap untuk membuat pelaku berpikir dua kali sebelum mengulangi tindakannya. Keempat, tegur pelaku dengan kalimat sederhana jika situasinya aman.
Kelima, bawa alat pengaman pribadi seperti peluit, alarm kecil, atau semprotan cabai (jika legal) untuk keselamatan tambahan. Keenam, dokumentasikan kejadian catcalling yang dialami dengan mencatat waktu, lokasi, dan ciri-ciri pelaku. Ketujuh, jangan pendam sendiri dan ceritakan pengalaman pada orang yang dipercaya atau cari dukungan dari komunitas. Terakhir, edukasi diri dan orang sekitar mengenai catcalling sebagai bentuk pelecehan untuk mencegahnya.
Dengan mengenali langkah-langkah tersebut, kita dapat melindungi diri dan menciptakan ruang publik yang lebih aman dan ramah bagi semua. Catcalling bukanlah gangguan kecil, melainkan bentuk pelecehan yang harus dihentikan. Semua orang berhak merasa aman di mana pun berada. Jadi mari bersama-sama membangun kesadaran akan pentingnya menghentikan catcalling dan menciptakan lingkungan yang lebih aman.