Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, semangat nasionalisme mulai terasa di berbagai sudut Tanah Air. Salah satu bentuk nyata dari rasa cinta tanah air adalah dengan mengibarkan Bendera Merah Putih di depan rumah, perkantoran, atau instansi. Menyusul Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara mengenai pedoman perayaan HUT ke-80 RI tahun 2025, masyarakat diimbau untuk mengibarkan Bendera Merah Putih serentak mulai 1 hingga 31 Agustus 2025 sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan dan spirit kebangsaan yang terus berkobar.
Dalam proses pemasangan Bendera Merah Putih, terdapat aturan yang harus diperhatikan sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. Hal ini termasuk waktu ideal pengibaran bendera, kewajiban warga negara, dukungan dari pemerintah daerah, standar bendera, dan pengibaran pada Hari Besar Nasional. Pemasangan Bendera Merah Putih harus mengikuti peraturan, seperti pengibaran sejak matahari terbit hingga terbenam, kewajiban seluruh warga untuk mengibarkan bendera setiap 17 Agustus, dukungan pemerintah daerah dalam menyediakan bendera bagi warga, persyaratan standar bendera persegi panjang dengan warna merah di bagian atas dan putih di bagian bawah, serta pengibaran bendera pada hari-hari besar nasional.
Bendera Merah Putih bukan hanya sebatas simbol fisik, melainkan juga memiliki makna mendalam bagi bangsa Indonesia. Warna merah melambangkan keberanian rakyat Indonesia dalam perjuangan melawan penjajahan, sementara warna putih melambangkan kemurnian hati dan ketulusan para pahlawan. Sejak pertama kali dikibarkan pada 17 Agustus 1945 bersamaan dengan Proklamasi Kemerdekaan, Bendera Merah Putih menjadi simbol resmi kedaulatan negara. Itulah sejumlah informasi mengenai aturan dan makna Bendera Merah Putih yang harus dipahami dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI tahun 2025.
