Pemerintah Indonesia kembali memprioritaskan keselamatan dan kesehatan jemaah haji dengan meluncurkan program Evakuasi Tanazul di KKHI Makkah. Program ini memungkinkan jemaah yang sakit untuk pulang lebih cepat dari jadwal semula atau menunda waktu kepulangan sesuai kebutuhan medis mereka. Langkah ini diambil untuk memastikan para jemaah yang memerlukan perawatan khusus dapat segera kembali ke Tanah Air dan melanjutkan proses pemulihan dengan nyaman.
Menurut informasi yang dihimpun per 20 Juni 2025, sudah terdapat 220 jemaah yang mendaftar untuk mengikuti program Evakuasi Tanazul ini. Jumlah ini terus bisa bertambah seiring dengan kondisi kesehatan jemaah yang membutuhkan perhatian khusus. Dalam penerapan program ini, KKHI akan bekerja sama dengan Kantor Daker Makkah untuk memilih jemaah yang memenuhi kriteria prioritas kasus dan siap diterbangkan kembali ke Indonesia.
Berbagai kondisi kesehatan menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan Evakuasi Tanazul, termasuk jemaah lansia/disabilitas yang sakit dan penyakit-penyakit serius seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan lain sebagainya. Proses seleksi jemaah yang akan ditanazulkan dilakukan oleh Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) dengan pengawasan ketat dari tim medis KKHI.
Setelah melalui tahap stabilisasi dan optimalisasi kondisi kesehatan di RS Arab Saudi atau KKHI Makkah, jemaah yang telah dianggap layak terbang akan menjalani proses tanazul untuk segera kembali ke Tanah Air. Selama perjalanan, jemaah akan terus dipantau oleh TKHK untuk memastikan kondisi kesehatan mereka tetap stabil. Seluruh proses ini dilakukan dengan ketat untuk memastikan keselamatan dan kesehatan para jemaah haji yang terlibat dalam program Evakuasi Tanazul.