15.8 C
New York

Inisiatif Nasional Perangi Malaria: Presiden Mendorong Aksi

Published:

Pada tanggal 12 Juni 2025, Pemerintah Indonesia memperkenalkan inisiatif nasional yang disebut sebagai Presidential Call to End Malaria (PCEM) sebagai langkah strategis untuk membasmi malaria di seluruh Indonesia. Inisiatif ini akan secara resmi diluncurkan dalam Asia Pacific Leaders’ Summit on Malaria Elimination yang akan diselenggarakan di Bali pada 16-17 Juni 2025. Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Ina Agustina, menyoroti bahwa meskipun Indonesia tidak memiliki jumlah kasus malaria tertinggi di dunia, tetapi tetap menduduki peringkat ke-32 secara global dan peringkat kedua di Asia Tenggara setelah India. Malaria masih dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang serius dan dibutuhkan komitmen kuat dari semua pihak untuk mempercepat eliminasi penyakit ini.

Ina menjelaskan bahwa mayoritas kasus malaria di Indonesia disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Pengobatan malaria dilakukan dengan berbagai metode seperti pemeriksaan mikroskop, Rapid Diagnostic Test (RDT), PCR, dan penggunaan obat-obatan seperti ACT dan Primaquin. Lebih dari 90 persen kasus malaria di Indonesia berasal dari Papua, meskipun tingkat temuan kasus masih dianggap rendah.

Salah satu tantangan utama dalam mengeliminasi malaria adalah adanya populasi berpindah seperti pekerja hutan dan masyarakat adat yang sulit dijangkau oleh layanan kesehatan. Selain itu, daerah yang telah dinyatakan bebas malaria masih berisiko mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti yang terjadi di Rokan Hilir dan Pohuwato. Inisiatif PCEM diharapkan dapat menjadi gerakan lintas sektor yang melibatkan seluruh elemen masyarakat mulai dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, hingga masyarakat umum.

Pada acara peluncuran PCEM, enam gubernur dari wilayah Papua akan menandatangani komitmen untuk mengeliminasi malaria, dan diharapkan langkah ini akan memberikan contoh bagi kepala daerah lainnya untuk mengikuti jejak yang sama. Kepala Pusat Kebijakan Strategi dan Tata Kelola Kesehatan Global Kementerian Kesehatan, Harditya Suryawanto, menyatakan bahwa peluncuran PCEM akan menjadi bagian dari agenda Asia Pacific Leaders’ Summit di Bali yang bertujuan untuk mendukung upaya eliminasi malaria di kawasan hingga tahun 2030.

Hingga saat ini, hampir 200 peserta termasuk tujuh Menteri Kesehatan dari negara-negara Asia Pasifik dan tokoh-tokoh dari organisasi seperti WHO, Gates Foundation, dan Global Fund telah mengonfirmasi kehadiran mereka dalam acara tersebut. Xavier Chan, Wakil Presiden Eksekutif Strategi Asia-Pacific Leaders Malaria Alliance (APLMA), menekankan pentingnya komitmen politik dan dukungan finansial dalam upaya membasmi malaria. Chan juga menyebut kerja sama erat antara APLMA dan pemerintah Indonesia serta Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono sebagai kunci keberhasilan dalam melawan malaria. Informasi ini disampaikan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan RI.

Source link

Related articles

Recent articles