Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memberikan insentif yang lebih besar kepada produsen kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang lebih tinggi. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyampaikan hal ini di Jakarta, menegaskan bahwa semakin tinggi TKDN yang dimiliki oleh produsen kendaraan, semakin besar insentif yang akan mereka terima.
Rosan juga mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada tujuh produsen kendaraan listrik yang sedang membangun fasilitas produksi di Indonesia, seperti VinFast, Volkswagen (VW), BYD, Citroen, AION, Maxus, dan Geely. Total investasi yang sudah dilakukan oleh ketujuh produsen ini mencapai Rp 15,4 triliun untuk memproduksi sekitar 281 ribu unit per tahun. Selain itu, Rosan juga menyatakan bahwa Indonesia memiliki seluruh ekosistem untuk baterai EV, menandakan keseriusan negara dalam mendukung perkembangan kendaraan ramah lingkungan ini.
Dengan adanya insentif yang lebih besar bagi produsen kendaraan listrik dengan TKDN tinggi, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri otomotif yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia. Sebagai informasi lebih lanjut, simak berita menarik lainnya di JPNN.com.
