Pada tanggal 2 Mei 2025, delapan kloter jemaah haji reguler gelombang pertama tiba di Arab Saudi. Dari total 3.224 jemaah yang tiba, sekitar 83,24 persennya merupakan jemaah berisiko tinggi (risti). Kementerian Kesehatan RI berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan terbaik kepada para jemaah haji. Fasilitas kesehatan, seperti Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), telah disiapkan di Madinah dan Mekkah. KKHI berfungsi sebagai tempat perawatan dan rujukan bagi jemaah haji Indonesia yang membutuhkan.
Jemaah yang sakit akan ditangani di Unit Gawat Darurat (UGD) KKHI dan menjalani proses triase untuk pengelompokkan tingkat kegawatdaruratan pasien. KKHI akan menangani kondisi pasien pada tingkat kesakitan/cedera ringan dan sedang. Jika kondisi pasien gawat darurat, mereka akan dirujuk ke rumah sakit pemerintah Arab Saudi (RSAS). Selama perawatan, petugas kesehatan KKHI memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya.
Layanan kesehatan di KKHI meliputi penanganan gawat darurat, rawat inap, perawatan intensif di ICU dan HCU, serta pelayanan ambulans untuk rujukan dan evakuasi. Dalam menangani kasus psikiatri, KKHI memerlukan obat narkotika dan psikotropika. Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan Abeer Medical Group dalam penyediaan obat tersebut, sesuai aturan Badan POM Arab Saudi yang melarang impor obat narkotika dan psikotropika.
Informasi ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]
