Dalam berbagai pelosok negeri, kita melihat anak-anak yang tumbuh dalam kondisi yang sulit, dengan tubuh yang kurus dan suara yang lemah. Stunting bukan sekadar data angka, melainkan gambaran nyata dari masalah kemiskinan dan ketidakadilan gizi yang terjadi di masyarakat. Masalah ini tidak hanya terjadi pada keluarga yang tidak mampu, tetapi juga mencerminkan kesulitan kita semua dalam memanfaatkan sumber daya dengan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Meskipun pemerintah telah berusaha menurunkan angka stunting yang tinggi, namun masih banyak keluarga miskin yang kesulitan mendapatkan pangan bergizi. Masalah daya beli yang rendah dan harga pangan yang terus meningkat membuat kesenjangan akses semakin lebar. Dalam situasi ini, stunting menjadi indikator dari banyak masalah sosial yang mendesak untuk segera diatasi.
Di tengah ketimpangan ini, zakat datang sebagai harapan baru. Selain sebagai kewajiban spiritual dalam Islam, zakat juga menjadi solusi konkret untuk mengatasi stunting. Distribusi zakat kepada fakir miskin memberikan akses ke pangan sehat, layanan kesehatan, dan dukungan ekonomi. Zakat bukan hanya tentang berbagi, tetapi juga tentang memberikan harapan agar setiap anak bisa tumbuh dengan sehat dan cerdas.
BAZNAS telah mengembangkan program-program inovatif seperti Rumah Sehat yang memberikan layanan kesehatan gratis dan paket gizi tambahan untuk ibu hamil dan balita. Program-program seperti Gerobak Ayam dan Gerobak Pentol juga membantu keluarga miskin meningkatkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka. Zakat memberikan harapan bagi generasi mendatang untuk terbebas dari stunting.