National Hospital Surabaya menggelar talkshow untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang langkah-langkah preventif dalam mencegah komplikasi serius yang disebabkan oleh Respiratory Syncytial Virus (RSV).
Menurut dr. Bambang Susilo Simon, Spesialis Paru di National Hospital Surabaya, RSV merupakan virus pernapasan yang sangat menular namun seringkali disamakan dengan gejala flu biasa. Diagnosis RSV memerlukan tes khusus yang mahal dan sulit diakses, sehingga banyak pasien dan lansia tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi virus ini dan berisiko mengalami komplikasi serius.
Lansia dengan penyakit penyerta seperti Pneumonia, Gagal Jantung Kongestif, Asma, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi akibat infeksi RSV. Infeksi ini dapat mengakibatkan gangguan pernapasan berat, bahkan henti nafas dan gagal nafas. Dampak RSV pada lansia jauh lebih serius dibandingkan dengan Covid-19 dan influenza.
Saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk RSV pada orang dewasa, sehingga penting untuk mengenali gejalanya dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Populasi lansia terus meningkat dan diprediksi akan mencapai 14,6 persen dari total populasi pada tahun 2030. Oleh karena itu, edukasi tentang RSV dan upaya pencegahan harus ditingkatkan untuk melindungi lansia dari risiko komplikasi yang lebih tinggi akibat virus pernapasan ini.