19.1 C
New York

Peran Alumni Ponpes Lirboyo dalam Aswaja: Wawasan Menjanjikan

Published:

Abdul Muhaimin Iskandar, yang merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), merasa bangga atas kontribusi luar biasa dari alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Mereka tidak hanya menjadi santri biasa, tetapi juga menjadi ujung tombak dalam perjuangan Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Hal ini disampaikan oleh Gus Imin, panggilan akrab Muhaimin, saat menghadiri acara penutupan Musyawarah Nasional ke-V Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) dan Lembaga Ittihadul Mubalighin (LIM) Aly ke-II di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, pada Sabtu (8/2).

Gus Imin menegaskan bahwa para alumni pondok pesantren, terutama Himasal, memiliki peran penting dalam menegakkan nilai-nilai Aswaja, NU, dan Islam. Mereka diharapkan mampu mendorong umat Islam, khususnya warga Aswaja, untuk menjadi subjek yang aktif, bukan hanya sebagai objek. Selain itu, Gus Imin juga menyoroti disparitas ekonomi di Indonesia, di mana 50 orang terkaya di negara tersebut menguasai 75 persen total aset bangsa, sementara sebagian besar penduduk Indonesia hidup dalam kemiskinan.

Menyampaikan arahan dari Presiden Prabowo Subianto, Gus Imin menekankan pentingnya peran alumni Lirboyo dalam memperjuangkan kesejahteraan bangsa. Dia yakin bahwa para kiai dan pengusaha alumni Lirboyo akan terus peduli terhadap negara dan bangsa. Selain itu, Gus Imin juga percaya bahwa Himasal di bawah kepemimpinan KH. Abdullah Kafabihi Mahrus Ali akan terus berperan dalam mencetak santri yang bukan hanya alim, tetapi juga menjadi subjek yang dapat memimpin perubahan.

Gus Imin juga mengajak seluruh santri dan alumni untuk aktif berdakwah melalui media sosial. Baginya, media sosial merupakan sarana yang tak terelakkan dalam menyebarkan nilai-nilai Islam. Dengan semangat yang sama, ia yakin bahwa santri dan alumni Lirboyo akan terus menjadi ujung tombak perubahan yang positif bagi masyarakat dan bangsa.

Related articles

Recent articles