1.1 C
New York

Pentingnya Meningkatkan Ketepatan Diagnosis Demi Keselamatan Pasien – Sehat Negeriku

Published:

Jakarta, 17 September 2024

Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dante Saksono Harbuwono menekankan bahwa keselamatan pasien adalah tanggung jawab bersama antara manajemen fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), tenaga kesehatan, dan pasien. Sejalan dengan hal tersebut, tema Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2024 atau World Patient Safety Day (WPSD) 2024 adalah Meningkatkan Diagnosis untuk Keselamatan Pasien.

“Tema tahun ini, Improving Diagnosis for Patient Safety, menekankan bahwa keselamatan pasien bukanlah tanggung jawab sepihak, melainkan tanggung jawab bersama antara manajemen fasyankes, tenaga kesehatan, dan yang terpenting, pasien itu sendiri,” ujar Wamenkes Prof. Dante dalam sambutan daring kepada peserta di acara Puncak WPSD 2024 yang berlangsung di RSUP dr. Kariadi, Semarang (17/9).

Selain itu, Wamenkes Prof. Dante menyatakan bahwa keselamatan pasien adalah hak asasi setiap individu yang membutuhkan perawatan medis. Ia juga menggarisbawahi pentingnya menjaga mutu layanan bagi seluruh pasien tanpa memandang status sosial.

“Setiap orang yang memasuki fasilitas kesehatan, baik besar maupun kecil, berhak mendapatkan pelayanan yang aman dan bermutu.” kata Wamenkes Prof. Dante.

Namun, Wamenkes Prof. Dante menyadari bahwa masih ada berbagai tantangan yang dihadapi oleh manajemen fasyankes dan tenaga kesehatan terkait keselamatan pasien. Tantangan ini meliputi kesalahan penanganan medis, infeksi nosokomial atau infeksi yang diperoleh pasien selama dirawat di rumah sakit, dan masalah lainnya seperti misdiagnosis.

Menurut Wamenkes Prof. Dante, berbagai tantangan tersebut tidak dapat diselesaikan hanya dengan menerapkan prosedur teknis, tetapi juga upaya membangun budaya keselamatan dan keamanan yang berorientasi kepada pasien.

“Layanan kesehatan yang dibangun tidak hanya terkait prosedur teknis, tetapi juga terkait membangun budaya keselamatan dan keamanan pasien di seluruh fasilitas layanan kesehatan,” kata Wamenkes Prof. Dante menegaskan.

Menurut Wamenkes Prof. Dante, untuk membangun budaya ini, dibutuhkan peran aktif dari pasien dan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan diharapkan dapat melibatkan pasien secara aktif dalam proses perawatan, karena pasien adalah orang yang paling mengetahui dan peduli dengan kondisi kesehatan mereka.

Selain itu, Wamenkes Prof. Dante menegaskan pentingnya berbagai pelatihan penunjang yang dapat mendukung kemampuan tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien.

“Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus memastikan bahwa para tenaga kesehatannya memiliki dukungan, pelatihan, dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk memberikan perawatan yang aman dan nyaman bagi pasien,” tambah Wamenkes Dante.

Sebagaimana dengan tema WPSD 2024, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya juga menyoroti pentingnya ketepatan diagnosis. Menurutnya, slogan ‘Lakukan dengan Benar, dan Jadikan Aman’ yang diusung pada WPSD 2024 sangat penting untuk diperhatikan oleh seluruh tenaga kesehatan.

“Slogan ini berarti mengupayakan pentingnya diagnosis yang benar dan tepat waktu dalam memastikan keselamatan pasien,” ujar Direktur Azhar melalui sambutan yang disampaikan secara daring.

Dirjen Azhar juga menilai bahwa misdiagnosis merupakan kegagalan tenaga kesehatan dalam memberikan penjelasan dan komunikasi, serta melakukan tindakan yang tepat waktu terkait keselamatan pasien. Dirjen Azhar menambahkan, misdiagnosis mencakup diagnosis yang tertunda, salah, atau terlewatkan.

Menurut Dirjen Azhar, meningkatkan ketepatan diagnosis sangat penting untuk mencegah kesalahan dalam bentuk terapi yang dapat menyebabkan kecacatan atau tuduhan malapraktik.

“Tuduhan malapraktik itu tentu saja tidak kita inginkan bersama,” kata Dirjen Azhar menegaskan.

Untuk mencapai ketepatan diagnosis, Direktur Mutu Pelayanan Kesehatan Yanti Herman menekankan pentingnya keterlibatan aktif pasien selama proses pemeriksaan kesehatan.

Direktur Yanti juga menyebutkan beberapa intervensi yang dapat mendukung kelancaran perawatan pasien, di antaranya riwayat kesehatan lengkap pasien, pemeriksaan klinis yang menyeluruh, peningkatan akses terhadap tes diagnostik, penerapan metode untuk mengukur dan belajar dari kesalahan yang sudah terjadi, serta adopsi solusi berbasis teknologi.

Pada puncak peringatan WPSD 2024, serangkaian kegiatan turut digelar, seperti senam bersama, fun walk, penayangan video demonstrasi unit mulai dari code stroke IGD, radiologi, frozen section, hingga Catheterization Laboratory (Cath Lab).

Acara yang berlangsung di RSUP dr. Kariadi juga dimeriahkan dengan penampilan wayang orang berupa parodi tentang keselamatan pasien, serta pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah lomba rangkaian peringatan WPSD 2024.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email [email protected].(RR)

Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid

Source link

Related articles

Recent articles