Kegiatan pemenuhan gizi anak juga melibatkan unsur masyarakat dari kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan dasawisma untuk memastikan kegiatan intervensi stunting dengan asupan makanan bergizi dapat tepat sasaran
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat (Jakpus) menyalurkan makanan tambahan anak ke seluruh posyandu untuk mempercepat penanganan stunting.
“Kita punya program PMT (pemberian makanan tambahan) untuk memastikan apa yang sudah dimasak tadi sampai ke lambung anak dan tertelan supaya anak mendapat manfaat dari gizi. Ini yang menjadi. komitmen bersama dalam menyelesaikan target penurunan stunting,” kata Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Rabu.
Kegiatan pemenuhan gizi anak juga melibatkan unsur masyarakat dari kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan dasawisma untuk memastikan kegiatan intervensi stunting dengan asupan makanan bergizi dapat tepat sasaran.
Khusus bagi anak yang sudah masuk kategori stunted (pertumbuhan lambat), Dhany mengaku mengedepankan layanan kesehatan yang mengombinasikan penanganan gizi dan layanan kesehatan.
“Kegiatan ini juga menjadi media yang bagus sebagai penyemangat kita semua untuk bergerak, berkomitmen menuntaskan kasus stunting menciptakan generasi Indonesia emas di 2045,” tegas Dhany.
Kemudian, setelah makanan tersebut sudah didistribusikan dan dipastikan sampai ke kelompok sasaran, kata Dhany pihaknya melakukan evaluasi bulanan pada tahap pertama untuk dijadikan bahan yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan (stakeholders).
Lalu peraturan walikota percepatan penurunan stunting, pembinaan kader pembangunan manusia dan tim pendamping keluarga, sistem manajemen data stunting, pengukuran dan publikasi data, dan evaluasi kinerja tahunan stunting.
Selain itu, Dhany memaparkan capaian dari program Jakarta Bergerak Atasi Stunting (Jakarta Beraksi) yang melibatkan program tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/ CSR) yang diharap mampu menekan angka prevalensi stunting hingga 3,3 persen. Capaian ini telah melampaui target penurunan prevalensi stunting nasional di tahun 2024 sebesar 14 persen.
Pemkot Jakpus juga berinovasi menggandeng CSR dalam percepatan penanganan stunting. Secara teknis, Pemkot Jakpus menunjuk BAZNAS BAZIS Jakarta Pusat untuk mengoordinasikan CSR dari sejumlah perusahaan dan stakeholders yang memberikan dukungan dalam program percepatan penurunan stunting melalui program Jakarta Beraksi.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Jakarta Pusat, Ucu Jamilah mengaku pihaknya terus bekerja sama dengan program yang dicanangkan Pemerintah Kota Jakarta Pusat untuk mengatasi stunting. Secara teknis, para kader PKK dan Dasawisma mendukung program tersebut dengan menggelar program dapur sehat yang menyajikan makanan bergizi.
“Kemudian PKK, melalui Pokja 4 berperan mengantar dan memastikan anak mengkonsumsi makanan tersebut,” kata Ucu.
Adapun berdasarkan hasil pengukuran status gizi, anak berstatus stunting di Jakarta Pusat berjumlah 992 anak dengan rincian Kecamatan Tanah Abang 229 anak, Menteng (32), Senen (162), Johar Baru (162), Cempaka Putih (71), Kemayoran (105), Sawah Besar (139), dan Gambir (90).
Baca juga: RSUD Kepulauan Seribu cegah stunting lewat gerakan orang tua asuh
Baca juga: PAM Jaya bagikan makanan bergizi untuk penanganan stunting di Jaksel
Baca juga: Jakut ajak masyarakat terlibat aktif tingkatkan capaian imunisasi
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024