27.7 C
New York

Orang dewasa dengan kekebalan tubuh lemah perlu divaksin PCV

Published:

Jakarta (ANTARA) – Praktisi kesehatan dr. Arnold Soetarso, Sp.A menyatakan bahwa orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah perlu divaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) untuk mencegah pneumonia.

PCV diberikan untuk mencegah infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae yang dapat menyebabkan pneumonia atau peradangan paru-paru.

“Vaksin disarankan untuk orang dewasa yang memiliki kondisi khusus atau sistem kekebalan yang lemah seperti orang dewasa dengan diabetes, penyakit jantung, kanker, atau lanjut usia,” ujar dia saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Hal ini disampaikan dalam rangka peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2024 dan acara puncak Pekan Imunisasi Dunia DKI Jakarta yang akan diselenggarakan pada 8 Juni mendatang.

Menurut praktisi kesehatan yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), khususnya untuk orang lanjut usia, mereka dapat meningkatkan efektivitas vaksin dalam mencegah infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae dengan mendapatkan vaksin PPSV23 setiap lima tahun sekali.

PPSV23 (Pneumococcal Polysaccharide Vaccine) adalah jenis vaksin yang diberikan kepada mereka yang berisiko tinggi terkena infeksi pneumokokus seperti pneumonia.

“Tidak ada dampak buruk dari pemberian vaksin lebih dari sekali karena dengan pemberian lebih dari sekali, diharapkan imunitas atau antibodi yang dihasilkan akan semakin meningkat,” ujar Arnold yang berpraktik di Klinik Happy Baby Inc, Jakarta Barat.

Dia menambahkan, kontraindikasi pemberian vaksin PCV adalah pada pasien yang sebelumnya pernah mengalami reaksi alergi atau anafilaksis akibat pemberian vaksin PCV.

Penyuntikan vaksin diberikan bersamaan dengan imunisasi DPT-HB-Hib, polio tetes, dan rotavirus. Imunisasi DPT-HB-Hib diketahui dapat mencegah pneumonia yang disebabkan oleh virus Haemophilus influenzae tipe b.

Saat ini, imunisasi PCV sudah tersedia di seluruh Puskesmas di DKI Jakarta sebagai bagian dari imunisasi dasar dan lanjutan.

Terkait persyaratan sebelum anak divaksin, data individu berupa Nomor Induk Kependudukan (NIK) bayi dan ibu harus dibawa agar hasil imunisasi tercatat dalam sertifikat imunisasi yang dapat diunduh melalui aplikasi “Satu Sehat.”

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024

Source link

Related articles

Recent articles