Pemerintah telah menyiapkan skenario antisipasi dalam menghadapi kemungkinan keterlambatan penerbangan pesawat bagi jemaah haji Indonesia. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief, mengungkapkan bahwa pihak terkait akan berkoordinasi untuk membahas dampak dari keterlambatan pesawat, termasuk perubahan rute dan jadwal.
Antisipasi tersebut juga mencakup kajian terhadap dampak keterlambatan terhadap konsumsi, akomodasi, dan transportasi jemaah haji serta penyusunan skenario untuk berbagai kemungkinan, termasuk keterlambatan akibat masalah teknis. Petugas dari berbagai lembaga dan mitra terkait juga sudah berada di Madinah dua hari sebelum operasional haji.
Gelombang pertama jemaah haji dijadwalkan mendarat di Bandara Madinah pada 12 Mei 2024 dengan rencana perjalanan dari 12 hingga 23 Mei. Setelah itu, jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan ke Makkah. Gelombang kedua direncanakan berlangsung dari 24 Mei hingga 10 Juni, dengan kedatangan di Bandara Jeddah sebelum diberangkatkan ke Makkah.
Semua persiapan tersebut dilakukan guna memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan jemaah haji Indonesia.
