17 C
New York

Indonesia akan memegang Board Member Global Fund mewakili South East Asia di periode 2024-2026 – Sehat Negeriku

Published:

Jakarta, 13 Maret 2024

Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan anggota dewan Global Fund di Asia Tenggara. Sebanyak 9 negara yang berpartisipasi terdiri dari tiga negara Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Thailand, dan Timor Leste, serta enam negara Asia Selatan, yaitu Bangladesh, Bhutan, India, Maladewa, Nepal, dan Sri Lanka.

Pertemuan tersebut diadakan secara hibrida, melalui zoom meeting secara daring dan di Jakarta secara luring, pada hari Kamis (7/3/2024). Pertemuan ini membahas situasi terkini HIV, TBC, dan Malaria, rencana advokasi dalam pertemuan dewan ke-51 Global Fund di Jenewa, Swiss, pada bulan April 2024.

Diskusi juga mencakup penularan kasus antarnegara, terutama terkait malaria, keberlanjutan, dan transisi anggaran Global Fund menuju pendanaan oleh APBN masing-masing negara. Indonesia, yang akan menjadi Anggota Dewan Global Fund mewakili Asia Tenggara periode 2024-2026, dapat memperkuat peran dalam kesehatan global.

Wakil Menteri Kesehatan RI Prof Dante Harbuwono, sebagai alternate board member, menyampaikan dalam sambutannya bahwa sebagai bagian dari kepemimpinan konstituensi, tugasnya adalah mendukung anggota dewan dan mengatasi berbagai kesulitan. Namun, ia juga mengakui bahwa tugas tersebut tidaklah mudah.

“Seperti yang pernah dikatakan oleh orang bijaksana, ‘rasanya tidak mungkin sampai selesai’. Namun, saya bertekad bahwa saya bisa melakukannya bersama kalian semua, dan saya juga tahu bahwa semuanya selalu hadir dan saling mendukung,” kata Prof. Dante.

Prof. Dante melanjutkan, upaya yang telah dilakukan selama ini telah memberikan hasil yang sangat baik. Sejak tahun 2022, program yang didukung oleh Global Fund telah mengalokasikan hampir 100.000 terapi antiretroviral untuk penderita HIV, 200.000 paket pengobatan untuk penderita TBC, dan 4,4 juta kelambu untuk keluarga.

“Perjalanan kita masih panjang. Kami berada pada titik kritis untuk memajukan misi menghilangkan tiga penyakit dengan siklus hibah baru dari Global Fund. Kami memiliki peluang untuk memperluas cakupan deteksi, pengobatan, dan pencegahan yang lebih penting, kita juga bertugas untuk menyeimbangkan anggaran dari sumber domestik,” ujar Prof. Dante.

“Saat perjuangan melawan tiga penyakit ini telah berlangsung selama beberapa dekade, kita harus percaya bahwa kita akan mampu mencapai garis finish dalam waktu dekat. Tekad dan koordinasi yang baik adalah hal yang sangat penting untuk meraih kemenangan tersebut,” tambahnya.

Prof. Dante menutup sambutannya dengan mencontohkan pembelajaran dari pahlawan nasional yang menggunakan tiga strategi untuk mencapai kemenangan.

Pertama, memahami kekuatan dan kelemahan musuh serta lanskap medan pertempuran. Kedua, melakukan mobilisasi dukungan lokal dengan melibatkan sekutu dan pendukung lokal untuk memperkuat pasukan. Terakhir, menjadi adaptif dan fleksibel dengan terus menyesuaikan strategi berdasarkan pergerakan dan keadaan musuh.

Profesor Dante berharap bahwa strategi yang digunakan tersebut akan dapat diterapkan dalam memerangi tiga penyakit mematikan, yakni HIV, TBC, dan Malaria.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, dan alamat email [email protected]. (DJ)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik

dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid

Source link

Related articles

Recent articles