6.5 C
New York

Pahami yang Mana yang Dibutuhkan oleh Prabowo

Published:

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menanggapi penyataan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang menyebut tidak akan membeli alutsista bekas.

Sara mengatakan pembelian alutsista bekas yang dilakukan oleh Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) tentu berdasarkan pemahaman yang dimilikinya akan kebutuhan negara.

“Pengalaman beliau di militer, memahami alutsista yang betul-betul dibutuhkan, dan alutsista yang ada di dunia saat ini,” kata Sara, di kawasan Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (3/1/2024).

“Dengan harga yang terjangkau, yang bisa kita dapatkan, dengan ilmu yang bisa diberikan kepada bangsa dan negara Indonesia,” imbuhnya.

Pengalaman saat di bidang militer, lanjut Sara, membuat Prabowo bukan lah seorang figur yang memiliki ilmu ecek-ecek dalam bidang memilih alutsista.

Sebagian masyarakat mungkin belum paham tentang pertimbangan Prabowo dalam membeli alutsista.

“Ini juga yang seringkali masyarakat Indonesia mungkin belum paham, bahwa kita tidak mau hanya sekedar membeli alutsista saja. Tetapi harus memastikan alutsista yang kita beli ini, tapi juga ilmu dari pembuatan alutsista tersebut,” ungkapnya.

Saat membeli alutsista, Prabowo selalu meminta negara penjual untuk memberikan pengetahuan soal alutsista tersebut.

Termasuk dalam perawatan serta perbaikan alutsista itu.

“Jadi training of trainers-nya itu juga diberikan oleh negara yang membuat. Misalnya kalau kita membelinya dari negara lain, termasuk juga kita bicara tentang misalnya bukan hanya knowledge-nya. Tapi juga hak untuk memastikan tidak ada informasi yang seharusnya menjadi kerahasiaan negara,” ucapnya.

Sara yakin, dalam debat capres mendatang dengan tema Pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik, Prabowo dapat unggul dibandingkan capres lainnya.

“Saya rasa akan terlihat dengan sendirinya bahwa Pak Prabowo sangat menguasai,” ucapnya.

Dengan pembelian alutsista bekas, lanjut Sara, Prabowo juga diklaim turut andil dalam menghemat anggaran negara sebanyak triliunan rupiah.

“Apa yang beliau sudah lakukan, sudah sangat menghemat anggaran negara itu triliunan. Dari apa yang beliau lihat dari yang sebelum-sebelumnya, itu beliau sudah menghemat sangat luar biasa,” tandasnya.

Sebelumnya, Sekejen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyindir soal belanja alutsista di Kementerian Pertahanan menambah utang luar negeri Indonesia sebanyak Rp 386 triliun.

Hal itu disampaikan terkait dengan gelaran debat capres dengan tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik, pada Minggu (7/1/2024) mendatang.

“Daripada sekedar beli-beli dan beli bahkan sampai pinjaman ke luar negeri yang meningkat mencapai Rp 380 triliun ketika rakyat menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok. Pak Prabowo justru malah menambah utang luar negeri sebesar Rp 386 triliun untuk beli alutsista,” ujar Hasto.

Ganjar juga sempat menyindir kebijakan Prabowo soal pembelian alutsista bekas.

Awalnya, mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut membicarakan soal persiapan debat Pilpres 2024 yang akan dijalaninya pada Minggu (7/1/2024) mendatang.

Ia mengaku tidak sepakat apabila debat pilpres ketiga nanti dinilai lebih menguntungkan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto karena temanya sesuai dengan pekerjaannya yakni menhan.

Setelah itu, Ganjar menyinggung soal pembelian pesawat bekas.

“Kalau soal menguasai debat keputusannya sesuai tidak? Kan kita tidak bisa lagi berbicara pertahanan kita, tapi belinya pesawat bekas, nggak ada,” kata Ganjar di Lapangan Bangsalan, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12).

Sebelumya, Prabowo juga sempat ingin membeli 12 unit jet tempur Mirage 2000-5 dari Qatar dengan biaya setara Rp 12 triliun.

Namun, kini kebijakan itu sudah dibatalkan.

Related articles

Recent articles