18.7 C
New York

Permintaan Wakil Ketua MUI untuk Membuka Ruang Tabayyun Tentang Candaan Zulhas

Published:

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud mengajak semua pihak untuk membuka ruang tabayyun atau klarifikasi terkait viralnya video candaan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) soal pelafalan AMIN dalam salat.

Kiai Marsudi mengatakan, apa yang tengah ramai di medsos saat ini bermula dari candaan yang dilontarkan Zulhas. Candaan itu kemudian menimbulkan reaksi. Bahkan, ada pihak yang melaporkan Zulhas ke Polisi dengan tuduhan penistaan agama. Kiai Marsudi pun mendorong semua pihak untuk membuka ruang klarifikasi.

“Ia menyampaikan, video candaan Zulhas yang viral di media sosial dan menimbulkan reaksi negatif berkaitan dengan sengitnya persaingan di Pemilu 2024. Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk bijak menanggapi peristiwa ini dan tidak mudah terpecah belah.

Sebagaimana pesan Rasulullah Muhammad SAW kepada umatnya, Kiai Zahid pun meminta agar para kontestan pemilu agar membawa kabar gembira untuk masyarakat. “Yang membuat orang salah paham itu biasanya karena adanya persaingan, khususnya di Indonesia sedang menghadapi pemilu.”

“Untuk menghadapi persaingan, agar dijauhkan dari bencana kerusakan agama dan sosial, Rasul telah mengajarkan kita 14 abad yang lalu, maka berilah kabar gembira jangan malah angkat informasi yang bisa jadi gegeran (keributan),” ungkapnya.

Untuk menghindari dampak negatif yang lebih luas, Kiai Marsudi pun meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak saling lapor. “Dalam konteks mengedepankan sikap tasamuh, tabayyun dan saling memaafkan, menurut saya tidak perlu lapor-lapor. Kenapa, sebab yang menjadikan hal ini ger-geran (candaan) ya tokoh-tokoh kita semua. Masa nanti Ustad Abdul Somad mau dituntut, Ustad Adi Hidayat mau dituntut, Pak Anies dituntut, Zulhas dituntut. Itu sesuatu yang kurang produktif,” katanya.

Related articles

Recent articles