22.9 C
New York

Prabowo Temukan Kemungkinan Penyuliran Anggaran yang Tak Masuk Akal di Kementerian Pertahanan

Published:

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menemukan dugaan korupsi pada awal-awal menjabat di lingkungan Kementerian Pertahanan (Kemhan). Dugaan korupsi yang tercium Prabowo berbentuk penggelembungan atau mark up anggaran.

Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkap, dugaan mark up anggaran di Kemhan mencapai 1.000 persen. Karena itu, Prabowo sempat memutuskan untuk menurunkan pengeluaran anggaran di Kemhan sebagai bentuk pencegahan.

“Beliau duduk dan datang di Kementerian Pertahanan bukan dengan pengetahuan yang kosong. Pak Prabowo itu paham semua detail harga alutsista di seluruh dunia,” kata Dahnil di Jakarta, Sabtu (19/11/2023).

Menurut Dahnil, dugaan adanya mark up anggaran tersebut ketahuan ketika Prabowo memerintahkan seseorang ke luar negeri untuk menelisik ke produsen alat utama sistem persenjataan atau alutsista.

Karena mark up anggaran yang dilakukan bernilai besar, maka Prabowo memutuskan untuk membatalkan sejumlah kontrak demi mengamankan keuangan negara yang bernilai triliunan rupiah.

“Pak Prabowo sudah melibatkan BPK, juga sudah melibatkan KPK untuk melakukan tindakan-tindakan pencegahan,” tambah Dahnil.

Terkait langkah hukum, Lebih lanjut, Dahnil mengatakan, proses hukum dugaan mark up anggaran di Kemhan menjadi wewenang aparat penegak hukum. Meski begitu, Prabowo disebutnya sudah mengambil langkah tegas di internalnya sendiri.

“Jadi, broker sedemikian rupa tidak diberikan ruang, sehingga praktik-praktik mark up itu sekarang agak sulit dilakukan.” [ANTARA]

Related articles

Recent articles