25.5 C
New York

Warga Gaza Membongkar Paving Block Parkiran RS Al Shifa untuk Kuburan Massal di Tengah Serbuan Tank Israel

Published:

Relawan kemanusiaan Muhammad Husein akhirnya memutuskan untuk kembali ke Tanah Air setelah belasan tahun tinggal di Jalur Gaza, Palestina.

Setibanya di Indonesia, Husein menceritakan sejumlah hal yang terjadi di wilayah konflik tersebut. Termasuk soal dikepung dan diserangnya Rumah Sakit Al Shifa oleh tentara Israel.

Untuk diketahui, pasukan darat Israel dengan tank-tank mereka telah mengepung RS Al Shifa. Bahkan belum lama ini mereka mengumumkan kemenangan karena telah berhasil menduduki rumah sakit tersebut, yang secara otomatis mengusir semua korban yang dirawat dan mengungsi di sana.

Saat dikepung itulah, menurut Husein, membuat warga Gaza melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan diri. Termasuk membuat kuburan massal di dalam rumah sakit karena tidak boleh keluar untuk memakamkan korban jiwa.

“Yang parahnya di RS Al Shifa, karena nggak bisa keluar karena dikepung tank baja, mereka membuat kuburan massal di dalam area rumah sakit,” ucap Husein saat berbincang dengan Ustaz Bachtiar Nasir, dikutip pada Jumat (17/11/2023).

“Jadi mereka bongkar itu paving block, mereka buat lubang, dan mereka kuburkan secara massal,” sambungnya.

“Jadi wilayah parkiran itu dijadikan pemakaman massal?” tanya Bachtiar memastikan.

“Iya,” tegas Husein.

Sebelumnya, RS Al Shifa yang merupakan rumah sakit terbesar di Kota Gaza sudah mendirikan tenda untuk meletakkan jenazah para korban jiwa yang timbul akibat agresi militer oleh Israel.

“Terakhir saya ke sana, mereka sudah membangun tenda-tenda karena kamar jenazah tidak sanggup menampung jadi mereka meletakkan korban-korban syahid itu di tenda itu. Tanpa pendingin Ustaz, panas, (tapi) saya masuk nggak ada bau bangkai,” terang Husein.

Cerita Husein ini sontak membuat Bachtiar terperangah, sebab normalnya jenazah makhluk hidup akan membusuk seiring dengan berjalannya waktu. Pembusukan bahkan bisa berjalan lebih cepat apabila jenazah tidak disimpan di tempat memadai seperti dilengkapi pendingin.

Namun menurut Husein, yang tercium di dalam tenda-tenda jenazah itu adalah aroma anyir darah yang tentu berasal dari luka-luka akibat ledakan bom dan senjata Israel.

“Banyak mayat di situ, memang ada bau darah, amis itu wajar, tapi nggak ada bau bangkai. Allahualam (berapa lama meninggalnya), karena kan itu ada proses identifikasi. Jadi orang itu datang mengidentifikasi ini siapa kan perlu waktu juga. Enggak udah nggak ada AC, itu di luar, di halaman, dibuat tenda putih,” jelasnya.

Related articles

Recent articles